Bunda Literasi Kabupaten Bandung Barat mengajak semua masyarakat untuk bisa mulai membudayakan membaca untuk setiap kegiatan keseharian mereka. Dengan gemar membaca maka masyarakat tentunya akan mendambah ilmu dan juga akan bernilai sangat berguna bila suatu hari nanti ilmu yang di dapatkan bisa di aplikasian dalam kehidupan mereka. “Contoh, dengan membaca dan mempelajari teori membuat kerajinan yang kita baca dari sebuah buku. Kemudian kita bisa menjual hasil kerajinan tersebut, sehingga memberikan nilai lebih secara ekonomi,” Ungkap Bunda Literasi Kabupaten Bandung Barat (19/10).
Elin Suharliah Abubakar selaku Bunda Literasi Kabupaten Bandung Barat menilai membaca merupakan salah satu jendela ilmu. Dengan menerapkan budaya membaca untuk wilayah Bandung Barat maka akan mewujudkan salah satu visi Kabupaten Bandung barat. Dengan demikan akan mewujudkan masyarakat yang cerdas dan mampu menghadapi berbagi maslah dengan rasional. “Saya yakin visi Cermat bisa terwujud sesuai dengan cita-cita bersama dimulai dengan membaca,” tegasnya.
Kemunculan gadget pada Zaman teknologi ini memberikan kemudahan kepada kita, dengan aplikasi cangkih yang ditawarkannya. Akan tetapi semua itu tidak lantas memberi dampak positif saja. Melainkan mempunyai dampak negati terutama pada anak jika orang tua tidak ketat untuk mengawasi anak mereka menggunakan gadget. “Termasuk bisa membuat anak-anak ketergantungan terhadap gadget,” ungkap Bunda Literasi Kabupaten Bandung Barat tersebut.
Idris Apandi selaku Pengiat literasi dan sekarng bekerja pada LPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan) Jabar berpendapat bahwa sekarng literasi yang ada di Kabupaten Bandung Barat semakin meningkat dan haltersebut sudah sejalan dengan perogram yang di kluarkan pemerintah pada tahun 2015 mengenai Gerakan Literasi Sekolah (GLS).
Setelah dikeluarkannya program pemerintah mengenai Gerakan Literasi Sekolah maka literasi yang ada di Kabupaten Bandung Barat mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Salah satu penerapan program tersebut adalah membiasakan siswa untuk membaca buku non teks dengan jaka waktu selama 15 menit sebelum proses belajar mengajar dilakukan. “Jika dilakukan diusia dini penerapannya akan lebih mudah ketika kita ingin memwujudkan Bandung Barat yang lebih baik,” ungkap Idris Apandi. Dapatkan Gratis Voucher Tokopedia di KuponLagi.com.
Comment