Puisi Fadli Zon – Dalam tahun politik seperti ini saya melihat puisi wakil ketua DPR itu sebagai kapitalisasi doa, hal itu dilakukan untuk mendapatkan simpati publik juga untuk kepentingan dalam pemilu. Jika kita lihat kenapa Fadli Zon merespons dari kubu penantang pak Jokowi yang tega istilahnya membegal doa ulama yang sangat disegani itu karena didorong oleh syahwat politik, syahwat kekusaan yang terlalu besar.
Menurut saya puisi Fadli zon kurang bagus nilai senilainya juga datar narasi yang digunakan juga sangat jauh kalau di bandingkan dengan puisi Gunawan Mohamad, bagaikan bumi dan langit Maka saya ambil kesimpulan puisi Padli Zon lebih bayak pakai politisi bukan puisi.
Pak Gunawan Mohamad pantas di sebut seorang sastrawan Indonesia, beliu juga mendapat beberapa sejumlah penghargaa di tahun 2006 seperti anugrah sastra dan David Prize bersama esais dan pejuang kemerdekaan Polandia, Adam Michnik, dan misikus Amerika, Yo yo Ma, pada tahun 2005 Pak Gunawan Mohamad juga mendapat Wertheim Award bersama wartawan Joesoef Ishak.
Wakil ketua umum Gerindra Fadli Zon, kembali membuat puisi yang menyindir situasi polotik saat ini puisi Padli Zon tersebut yang berjudul Doa yang Ditukar, puisi tersebut diposting di akun twiternya @Fadlizon.
Berikut isi Puisi Fadli Zon tersebut:
DOA YANG DITUKAR
Doa sakral
Seenaknya kau begal
Disulam tambal
Tak punya moral
Agama di obral
doa saklar
kenapa kau tukar
direvisi sang Bandar
dibisiki kacung makelar
scenario berantakan bubar
pertunjukan dagelan vulgar
doa yang ditukar
bukan doa otentik
produk rejim intrik
penuh cara-cara licik
kau penguasa tengik
Ya Allah
Dengarlah doa-doa kami
Dari hati pasrah berserah
Memohon pertolonganmMu
Kuatkanlah para pejuang istikomah
Di jalan amanah
Fadli Zon, Bogor,3 Feb 2019
Puisi tersebut menui protes dari sejumlah Organisasi masyarakat Islam dan santri, oleh karena itu puisi tersebut dinilai menghina ulama khususnya KH Maimoen Zubir, Rembang putra KH Maimoen atau Gus Kamil tentang isi puisi yang di tulis oleh Fadli Zon “ Doa Yang Ditukar”, Gus Kamil menegaskan bahwa puta dan putri Mbah Moen tidak pernah merespon atau membahasnya, kata Gus kamil menyarankan kepada Fadli Zon tidak main api sembarangan.
Comment