Membandingkan Puisi Fadli Zon dengan Goenawan Mohamad

Politik643 views

Puisi Fadli Zon – Dalam tahun politik seperti ini saya melihat puisi wakil ketua DPR itu sebagai kapitalisasi doa, hal itu dilakukan untuk mendapatkan  simpati publik juga untuk kepentingan dalam pemilu. Jika kita lihat kenapa Fadli Zon merespons dari kubu penantang pak Jokowi yang tega istilahnya membegal doa ulama yang sangat disegani itu karena didorong oleh syahwat politik, syahwat kekusaan yang terlalu besar.

Menurut saya puisi Fadli zon kurang bagus nilai senilainya juga datar narasi yang digunakan juga sangat jauh kalau di bandingkan dengan puisi Gunawan Mohamad, bagaikan bumi dan langit Maka saya ambil kesimpulan puisi Padli Zon lebih bayak pakai politisi bukan puisi.

Pak Gunawan Mohamad pantas di sebut seorang sastrawan Indonesia, beliu juga mendapat beberapa sejumlah penghargaa di tahun 2006 seperti anugrah sastra dan David Prize bersama esais dan pejuang kemerdekaan Polandia, Adam Michnik, dan misikus Amerika, Yo yo Ma, pada tahun 2005 Pak Gunawan Mohamad juga mendapat  Wertheim Award bersama wartawan Joesoef Ishak.

Wakil ketua umum Gerindra Fadli Zon, kembali membuat puisi yang menyindir situasi polotik saat ini puisi Padli Zon tersebut  yang berjudul Doa yang Ditukar, puisi tersebut diposting di akun twiternya @Fadlizon.

Berikut isi Puisi Fadli Zon tersebut:

DOA YANG DITUKAR

Doa sakral

Seenaknya kau begal

Disulam tambal

Tak punya moral

Agama di obral

doa saklar

kenapa kau tukar

direvisi sang Bandar

dibisiki kacung makelar

scenario berantakan bubar

pertunjukan dagelan vulgar

doa yang ditukar

bukan doa otentik

produk rejim intrik

penuh cara-cara licik

kau penguasa tengik

Ya Allah

Dengarlah doa-doa kami

Dari hati pasrah berserah

Memohon pertolonganmMu

Kuatkanlah para pejuang istikomah

Di jalan amanah

Fadli Zon, Bogor,3 Feb 2019

Puisi tersebut menui protes dari sejumlah Organisasi masyarakat Islam dan santri, oleh karena itu puisi tersebut dinilai menghina ulama khususnya KH Maimoen Zubir, Rembang putra  KH Maimoen atau Gus Kamil tentang isi puisi yang di tulis oleh Fadli Zon “ Doa Yang Ditukar”, Gus Kamil menegaskan bahwa puta dan putri Mbah Moen tidak pernah merespon atau membahasnya, kata Gus kamil  menyarankan kepada Fadli Zon tidak main api sembarangan.

Comment