Indonesia baru saja mengikuti salah satu ajang olaharga yang cukup bergengsi yakni Paralimpiade 2020 di Tokyo. Hal yang menjadi pembeda antara Olimpiade dan Paralimpiade ini adalah pesertanya, pada ajang paralimpiade ini pesertanya merupakan orang-orang disabilitas yang memiliki bakat. Indonesia sendiri mengirimkan 23 atlet yang berjuang untuk mengikuti 7 cabang olahraga.
Meskipun di tengah keterbatasannya para atlet paralimpiade ini tetap berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mengharumkan nama Indonesia di ajang paralimpiade Tokyo tersebut. Bahkan para atlet ini melakukan pelatihan yang hampir sama dengan para atlet yang tidak memiliki keterbatasan.
Hal ini akhirnya dapat dibuktikan dengan baik oleh para atlet paralimpiade yang berhasil memenangkan 2 emas, 3 perak, dan 4 perunggu dalam ajang paralimpiade ini. Tentunya ini merupakan berita paralimpiade 2020 terbaik yang didapatkan oleh Indonesia. Pasalnya perolehan medali ini sangat meningkat pesat jika dibandingkan ajang paralimpiade sebelumnya yang diikuti oleh Indonesia di tahun 2016 silam.
Dengan torehan prestasi berupa 2 emas, 3 perak, dan 4 perunggu ini akhirnya dapat membuat Indonesia naik ke peringkat 43 yang dimana sebelumnya Indonesia berada di peringkat ke 76. Selain itu torehan emas di ajang paralimpiade 2020 ini juga merupakan torehan emas pertama yang ditunggu-tunggu setelah Indonesia mengikuti ajang paralimpiade ini sejak 41 tahun yang lalu.
Inilah beberapa cabang olahraga penyumbang medali di ajang paralimpiade 2020 diantaranya Ganda putri badminton SL3-SU5, Ganda campuran badminton SL3, Para Badminton tunggal putra SU5, Para badminton tunggal putri SL4, Para ANgkat berat 41 kg, Para atletik lari 100 m, Para tenis meja tunggal putra, Para badminton tunggal putra SU5, dan Para badminton tunggal putra SL4.
Pencapaian para atlet di ajang paralimpiade 2020 ini juga tentunya tidak lepas dari dukungan pemerintah. Selain pemerintah memfasilitasi pusat pelatihan untuk para atlet disabilitas ini. Pemerintah pun membantu mendorong federasi untuk mengirimkan atlet-atletnya ke ajang paralimpiade tersebut tanpa adanya perbedaan perlakuan dengan atlet biasa.
Penerapan kesetaraan antara perlakuan terhadap atlet biasa dan atlet disabilitas ini juga terlihat pada kesetaraan bonus yang diberikan dari setiap torehan prestasi yang didapatkan oleh atlet-atlet disabilitas diajang paralimpiade ini. Untuk atlet peraih medali emas akan mendapatkan bonus 5,5 M, medali perak mendapat bonus 2,5 M, dan medali perunggu mendapat bonus 1,5 M Sedangkan untuk atlet yang tidak meraih medali diberikan bonus sebesar 100 juta rupiah.
Dengan pemberian bonus yang sama dengan atlet biasanya ini diharapkan akan semakin memicu semangat berkompetisi di jiwa para atlet disabilitas tersebut. Meskipun memiliki beberapa kebutuhan khusus tetapi para atlet disabilitas ini tetap bisa membuktikan bahwa mereka mampu bersaing dan melakukan apa yang orang normal lakukan.
Pihak Kemenpora pun mengingatkan bahwa semua torehan prestasi dari para atlet disabilitas di ajang paralimpiade 2020 ini semoga bisa selalu mendobrak semangat dari para atlet juga dukungan dari masyarakat Indonesia agar kedepannya saat Indonesia mengikuti ajang paralimpiade ini dapat semakin meningkatkan torehan presetasinya.
Diharapkan pada ajang paralimpiade mendatang yang akan dilaksanakan di Perancis tahun 2024 ini para atlet dapat menorehkan prestasi dan juga perolehan medali yang lebih tinggi lagi dari sebelumnya. Sehingga bisa membuat peringkat Indonesia di ajang paralimpiade ini naik dan memasuki klasemen yang setara dengan pesain terberatnya yakni Tiongkok.